I. Artikel Kritik Arsitektur
Artikel ini Terbit di https://travel.dream.co.id dengan judul "Masjid Tanpa Kubah dan Menara yang Menuai Kontroversi" Ditulis oleh :
Puri Yuanita
II. Isi Artikel
Masjid Tanpa Kubah dan Menara yang Menuai Kontroversi
Tak seperti masjid kebanyakan, Masjid Vali-e-Asr dibangun tanpa menara dan kubah. Desainnya yang tak biasa inilah yang kemudian menuai kontroversi di masyarakat.
https://travel.dream.co.id | 22 November 2017 17:41
Masjid Vali-e-Asr yang didesain oleh arsitek Iran Reza Daneshmir dan Catherine Spiridonoff. Terletak di dekat teater Teheran, masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur yang modern dan unik.
Salah satu wujud kemodernan dan keunikan masjid ini terlihat pada bentuk bangunannya yang tanpa kubah dan menara. Ya, tak seperti masjid kebanyakan, Masjid Vali-e-Asr dibangun tanpa menara dan kubah.
kelompok Islam garis keras di Iran menganggap jika bangunan tersebut disebut sebagai masjid. Bahkan salah satu media konservatif setempat pernah menuliskan bahwa masjid tersebut " dibuat cacat demi menghormati teater" . Desain post modern masjid tersebut dianggap menghina dan tak punya arti sama sekali.
Masjid Vali-e-Asr sendiri sebenarnya akan diresmikan pada pertengahan tahun lalu. Tapi, karena kontroversi yang muncul, pendanaan konstruksi masjid itu pun terpaksa dihentikan.
Sementara itu, menanggapi tudingan yang muncul dari kelompok garis keras, arsitek Vali-e-Asr justru mengatakan jika masjid itu mengambil inspirasi dari kitab suci umat Islam.
" Sumber terbesar kami untuk proyek ini adalah Alquran itu sendiri. Kami coba mendesain masjid dengan kesederhanaan, kesederhanaan dan niat baik, dan bukan masjid yang menyombongkan diri dari tingginya struktur bangunan," kata kedua arsitek.
" Kami ingin menciptakan interaksi antara masjid, yang punya esensi kultural, dan teater Kota Teheran. Kami ingin membuatnya sebagai proyek budaya yang harmonis dengan sekelilingnya - masjid harus merespon kebutuhan zaman," ujar mereka.
III. Permasalahan
dilihat dari artikel diatas bahwa permasalahannya ada pada anggapan masyarakat terhadap desain arsitektur itu sendiri . dengan kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat maka muncul beberapa spekulasi yang terkesan menjatuhkan.
IV. Tanggapan Pengkeritik
Arsitek Vali-e-Asr justru mengatakan jika masjid itu mengambil inspirasi dari kitab suci umat Islam. " Sumber terbesar kami untuk proyek ini adalah Alquran itu sendiri. Kami coba mendesain masjid dengan kesederhanaan, kesederhanaan dan niat baik, dan bukan masjid yang menyombongkan diri dari tingginya struktur bangunan," kata kedua arsitek.
V. Pendapat Penulis
Kurangnya Pahamnya Masyarakat terhadap aspek - aspek arsitektur yang diterapkan di bangunan ini membuat beberapa masyarakat berpikir negatif terhadap desain bangunan tersebut. dengan tudingan bahwa desain tersebut sengaja dibuat buruk agar bangunan teater di sana lebih menonjol membuat isu semakin memanas. memiliki perbedaan pendapat mungkin memang hal yang wajar tetapi ada baiknya agar desain tersebut menggunakan prinsip "Konvensi" yang dimana dengan prinsip tersebut membuat mindset orang berpikir bahwa bangunan tersebut memiliki ciri khas layaknya bangunan Ibadah dan dapat juga menyeimbangkan dengan Desain yang estetis.
Sumber : https://travel.dream.co.id/destination/masjid-tanpa-kubah-dan-menara-yang-menuai-kontroversi-171122k.html
Comments
Post a Comment